Tentang idola
Definisi idola dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah orang, gambar, dsb yang menjadi pujaan.
Banyak pemerhati perkembangan psikologi anak menyatakan rasa prihatinnya atas keadaan anak dan remaja saat ini, pasalnya saat ini para anak dan remaja telah mengalami krisis idola.
Mungkin reaksi saat denger kalo ternyata adik-adik, teman-teman, atau bahkan anak-anak kita sebenarnya krisis akan tokoh idola. Hmm..kerut jidat deh,, contohnya belum lama ini (mungkin saat ini masih) euphoria tentang tokoh K-pop atau K-drama melanda Indonesia teramat heboh. Saking hebohnya banyak fans yang meniru banyak kebiasaan artis korea idolanya. Apa sih perilaku yang khas si artis korea ini? Yuhuuu bener banget operasi plastik, fenomena ini ternyata gak cuman dilakuin sama kalangan artis korea aja lho, bahkan melanda rakyat biasa! Karena fenomena ini maka muncullah anekdot yang kesohor di negara itu, "Lebih baik hidup miskin daripada punya wajah jelek". Wiihh ngeri-ngeri miris ya sama anekdot itu. Daaan yang paling khas artis-artis korea selalu berpose intim dengan teman sejenisnya (pent.berciuman) atau dalam drama korea yang khas selalu memperlihatkan kehidupan laki-laki dan perempuan tinggal serumah tanpa ada ikatan hubungan yang jelas dan legal. Mereka sesungguhnya membawa suatu culture yang rusak.
Sadar atau gak sadar banyak perilaku menyimpang artis idola yang di tiru penggemarnya, entah itu dalam hal bersikap, bertingkah laku, berbusana, dsb. Semoga kita semua terhindar dari perilaku buruk yang mendzolimi diri sendiri maupun orang lain.
Sedikit curcol (curhat colongan) dulu saya juga pernah mengidolakan artis, lebih tepatnya boyband. Waktu zaman SD sekitar tahun 2000an (kira-kira kelas 4 atau kelas 5). Kalo yang udah setengah tua kaya saya :-) atau lebih tua dari saya :-D pasti tau WESTLIFE, boyband kenamaan dari barat. Waktu itu ritual rutin saya adalah sebelum berangkat sekolah selalu puter vcd (jadul :-P ) liat videonya, hafalin lagunya, sampe-sampe tiap malem kebawa mimpi nyanyi bareng tuh artis idola. Sampe akhirnya Westlife ini bakalan konser tour dunia, salah satu negara yang di tuju Indonesia, Jakarta lebih tepatnya. Kebayang dong girangnya, tiap hari jadi ngarep buat bisa ketemu itu si artis pujaan, malemnya kebawa mimpi kalo Westlife itu datang kerumah ngajakin konser bareng..hahaha
Lalu tibalah tanggal saat ini artis datang dan saya cuman bisa liat mereka di TV doang (gak mampu beli tiket nonton langsung,maklum mahal buu). Ternyata kejadian ini tuh gak bisa dilupain. Kenapa? Karena gak sesuai dari harapan, saya kecewa karena mereka gak pernah kerumah saya, lha gimana mau dateng kerumah, kenal saya juga enggak! Hehehe.. Dari situ saya gak mau ngidolain artis lagi buang-buang waktu karena saya sibuk mikirin si artis, eh tu artis boro-boro mikirin kita. Hahaha.. tapi ini pikiran saya yang masih SD udah kaya orang tua ya mikirnya. Itulah kenapa kalo di tanya sama guru siapa idola saya, ya jawab sekenanya aja, "Saya ngidolain mama soalnya bla,,bla,,blaa.." "Saya juga ngidolain ayah karena bla,,,bla,,blaa." (Ehh tapi di banding ngidolain artis lebih baik idolain orang tua, tapi ada yang lebih utama dari orang tua lho).
Back to the topic, Terus pertanyaannya emangnya ada sosok idola yang benar-benar ideal, gak akan mengecewakan dan mampu membuat kesadaran diri kita untuk berbuat lebih banyak hal baik. Eng...ing..eng.. jawabannya ada. Siapa? Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Kenapa harus beliau? Karena dalam surat Al-Ahzab (33):21 Allah berfirman : "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah".
Cinta kepada Rasulullah bukan buat keren-kerenan lho yah, bukan juga buat sok-sok an supaya di bilang alim, semoga Allah melindungi diri kita perasaan kaya gitu. Landasan kita mengidolakan dan mencintai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam semata-mata karena bentuk ketaatan kita akan perintah Allah.
Oiya ada sepenggal kisah dari sahabat Rasulullah ia adalah 'Umar bin khattab r.a. berkisah, "Aku berjalan bersama Rasulullah dan diikuti oleh para sahabat. Kemudian Rasulullah berjalan menggandengku." Dada 'Umar bergejolak, penuh dengan perasaan haru, bangga dan cinta kepada manusia agung ini. 'Umar pun berkata, "Demi Allah, wahai Rasulullah, sesungguhnya aku benar-benar mencintaimu." Rasulullah bertanya, "Melebihi cintamu kepada orangtuamu, wahai 'Umar?" "Ya," jawab 'Umar. Rasulullah 'alaihi wa salam bertanya lagi, "Melebihi cintamu kepada hartamu, wahai 'Umar?" "Ya," jawab 'Umar. Beliau meneruskan, "Melebihi dirimu sendiri, wahai 'Umar?" 'Umar menjawab, "Tidak." Seketika itu Rasullullah 'alaihi wa sallam berkata, "Tidak, wahai 'Umar. Tidak sempurna imanmu sampai engkau mencintaiku melebihi cintamu kepada dirimu sendiri." Lalu 'Umar pun keluar sambil berpikir. Kemudian dengan bersemangat ia kembali, lalu menyaringkan suara sambil mengulangi kalimat tadi, "Demi Allah, wahai Rasulullah, sungguh aku mencintaimu melebihi cintaku kepada diriku sendiri." Rasulullah pun berkata, "Sekarang, wahai 'Umar. Sekarang, wahai 'Umar (baru benar)." (HR. Bukhari)
Terkait hal ini, Abdullah bin 'Umar bertanya, "Apa yang menyebabkanmu berubah?"
'Umar menjawab, "Wahai anakku, ketika aku keluar, aku bertanya kepada diriku, siapa yang lebih aku butuhkan pada hari kiamat, diriku atau Rasulullah? Akupun menemukan jawabannya, diriku lebih membutuhkan beliau daripada diriku sendiri. Jika Allah tidak memberiku petunjuk melalui Rasullullah 'alaihi wa sallam, pastilah aku akan tenggelam dalam kesesatan sampai aku meninggal. Kemudian aku teringat bagaimana keadaan diriku kelak di akhirat. Aku tidak akan masuk surga hanya karena amalku, tetapi juga karena cintaku kepada Rasullullah 'alaihi wa sallam. Saat itu aku sadar bahwa aku amat membutuhkan beliau, bahkan lebih dari diriku sendiri."
Kisah 'Umar bin khattab r.a. tadi begitu sarat akan manfaat dan pelajaran, itulah poin penting mengapa kita harus mencintai dan mengidolakan Rasulullah 'alaihi wa salam.
Terus cerita kedua ini juga penting karena menjelaskan buah (hasil) cinta kita kepada Rasullullah 'alaihi wa sallam.
Suatu hari, seorang laki-laki Badui menghadap Rasullullah 'alaihi wa sallam ia bertanya, "Ya Rasullullah, kapan kiamat itu terjadi?" Rasullullah tidak segera menjawab karena sudah masuk waktu shalat. Beliau langsung shalat berjamaah. Usai shalat, beliau bertanya, "Mana orang yang bertanya tentang hari kiamat?" "Saya, ya Rasullullah," jawab orang Badui itu. "Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?" tanya Rasullullah. Orang Badui itu menjawab, "Demi Allah, aku tidak mempersiapkan amal shalat dan puasa yang banyak. Aku hanya mencintai Allah dan Rasul-Nya." Rasullullah 'alaihi wa salam bersabda, "Engkau akan dikumpulkan bersama orang yang kau cintai." (HR. Bukhari)
Dalam riwayat lain Anas r.a. mengatakan, "Kami tidak pernah merasa gembira sebagaimana rasa gembira kami ketika mendengar sabda Rasulullah 'alaihi wa salam : Anta ma'a man ahbabta (engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai)." Anas r.a. pun mengatakan, "Kalau begitu aku mencintai Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Abu Bakar dan 'Umar, aku berharap bisa bersama mereka karena kecintaanku pada mereka walaupun aku tidak bisa beramal seperti amalan mereka." (HR. Bukhari)
Dari beberapa penjelasan di atas semoga bisa memberikan jawaban atas siapa yang seharusnya kita idolakan, yang seharusnya kita cintai melebihi orang tua, harta, bahkan diri kita sendiri.
Kalo pilihannya masih ngidolain selain Rasullullah misalnya artis (yang gak mencontohkan atau mengarahkan kita ke arah yang lebih baik, gak mengingatkan akan Allah). Misal kita tetep cinta nih sama si artis itu terus pas hari kiamat kita kan di kumpulin sama orang yang kita cintai, kalau sekiranya si artis itu masuk neraka ya berarti kita di kumpulin sama dia... wuidih ngeri beneran inimah yaa.
Kata pak Ustadz hidup itu pilihan kok, mau pilih yang mana pasti ada konsekuensinya ya, semoga kita berada dalam lindungan Allah dan pilihan kita untuk mencintai Allah dan Rasul-Nya akan membawa kita pada jalan keselamatan.
Andai aja anak-anak dan remaja mengidolakan Rasullullah pasti gak akan nemuin para alayers, cabe-cabean, terong-terongan, terong dicabein, sambel-sambelan..hahahaha
Mari berdoa untuk keselamatan generasi kaum muslim dan semakin giat belajar islam, belajar ilmu-Nya Allah lalu menyebarkan ke ummat bahwa ada islam yang memiliki solusi menyeluruh akan problematika hidup yang di hadapi saat ini.
Yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca, semoga teman-teman bisa mendapatkan hikmah dari apa yang saya coba tulis, silahkan dievaluasi & dikritik tulisan saya yang sekiranya tidak berkenan.
Jazakumullah khairan katsiran ahsanal jaza.
Kamis, 18 Desember 2014
Tentang idola
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar