Senin, 22 Desember 2014

Inspirasi dari drama korea

Sore ini saya menonton serial drama korea yang indah. Menakjubkan karena ini drama kolosal tentang sebuah kerajaan. Drama ini indah bukan karena soal percintaannya namun juga sarat akan pelajaran dan makna, hehehe...*gaya

Tapi maafkan saya, karena saya tidak bisa menceritakan detail ceritanya, saya hanya menemukan banyak inspirasi dari drama tersebut. Alur kisah ini sebetulnya mudah untuk di tebak, kisah tentang seorang kaisar yang mencintai gadis rendahan dari kalangan biasa, namun proses menuju akhir cerita yang happy ending inilah yang perlu di jadikan pelajaran. Kaisar ini begitu menginginkan perbaikan dalam pemerintahan yang jujur dan adil terhadap rakyat. Walaupun banyak pengkhianatan yang di lakukan oleh keluarganya, orang terdekatnya bahkan orang kepercayaanya. Kaisar ini harus menahan sakitnya terluka akibat percobaan pembunuhan. Namun, sang kaisar tetap bertahan akan segala hal yang menimpanya demi satu tujuan "Happy Ending" untuk kesejahteraan rakyatnya.

Di sisi lain gadis rendahan ini berjuang begitu keras,walaupun mendapatkan deskriminasi, hinaan dan siksaan yang berat pada dirinya maupun keluarganya. Namun, si gadis ini tetap bertahan akan segala hal yang menimpanya karena satu tujuan, bertemu dengan sang kaisar untuk menyempurnakan kisah "Happy Ending" dalam hidupnya.

Jika di perhatikan, kisah ini bagaikan kiasan atau berupa pesan untuk kita semua, terutama muslim. Semua dari kita sebetulnya akan berakhir dengan indah (khusnul khatimah) hanyaaaa, proses menuju hal itu tergantung masing-masing dari kita. Jalan mana yang kita pilih dalam berproses menuju "Happy Ending"? Jalan yang penuh dengan kenikmatan namun bercampur maksiyat dan berbau hal yang haram, atauuu jalan yang begitu sulit dan menyakitkan namun tersimpan kenikmatan dalam ketaatan pada sang Khaliq. Kalau jalan yang pertama di pilih mah yah atuh gak usah ngarep hidupnya bakalan "Happy Ending" yaa..hehehe... Sebenarnya kiasan ini bukan untuk muslim aja ya, seorang kafir juga bisa kok menyelesaikan hidupnya dengan "Happy Ending", tapiiii syarat ketentuan berlaku, inget aja hidup itu pilihan, apapun pilihan hidup kita akan memberikan resiko dan hasil yang baik maupun yang buruk.

Nih yaa, kalo nonton drama korea kebiasaan buruk saya adalah membayangkan kalau saya jadi tokoh utama perempuan dari film itu..hihihi.. ini jangan ditiru ya kawan, enggresnya sih don't try this at home.
Ihh.. saya pengen banget tuh punya wajah yang chantik (tapi gak usah di bayangin saya maju mundur maju mundur chantik :D), kulit putih mulus, dan badan yang ramping,,uhuk.. who care of this?

Tapi keinginan kaya gitu tuh waktu masih alay yah. Setelah saya mengkaji tentang materi Qadla&Qadar hasil ijtihad Syeikh Taqiyuddin an-Nabhani rahimahullah. Bahwa sebenarnya manusia terdiri dari dua area, yaitu area yang dikuasai atau yang menguasainya. Untuk keadaan yang menguasai kita, ini berupa ketentuan Nizhamul Wujud (Sunnatullah), maka hal ini telah memaksa manusia untuk tunduk kepadanya. Manusia harus berjalan sesuai dengan ketentuannya. Sebab, manusia berjalan bersama alam semesta dan kehidupan, sesuai dengan mekanisme tertentu yang tidak kuasa untuk dilanggar. Bahkan segala kejadian yang ada pada bagian ini muncul tanpa kehendaknya. Di sini manusia terpaksa diatur dan tidak bebas memilih. Misalnya, manusia datang dan meninggalkan dunia ini tanpa kemauannya. Ia tidak dapat terbang diudara ataupun berjalan diatas air dengan tubuhnya. Ia tidak dapat menciptakan warna biji matanya, bentuk kepala, bentuk wajah, dan bentuk tubuhnya. Ia juga tidak dapat memilih dari rahim ibu seperti apa yang melahirkannya atau dalam keluarga yang bagaimana ia akan di besarkan. Nah, semua hal itu diciptakan Allah azza wa jala', tanpa pengaruh atau hubungan sedikitpun dari hamba (makhluk)-Nya. Hanya Allah-lah yang menciptakan nizhamul wujud yang berfungsi sebagai pengatur alam ini. Alam diperintah untuk berjalan sesuai dengan peraturan yang di tentukan-Nya tanpa kuasa untuk melanggarnya. Jadii singkat cerita, kita gak akan di hisab atas hal yang menguasai kita. Saya sedikit ber-imajinasi saat mengkaji tentang hal ini. Jadi kalo pas hari penghisaban itu tiba Allah gak akan nanya kenapa hidung kamu ko pesek? Kenapa badan kamu gemuk? Kenapa kamu tinggi? Kenapa muka kamu jerawatan? atau pertanyaan sejenis. Enggak ko kita gak akan di tanya akan hal itu, kenapa? Ya balik lagi karena hal itu berupa area yang menguasai kita dan gak akan di hisab tentang perkara ini sama Allah. Bayangkan dong betapa lega saya saat tau hal ini, jadi saya gak perlu repot-repot ngerubah hidung saya yang pesek jadi mancung, muka saya yang lebar jadi tirus atau hal-hal sejenis. Hehehe... Singkatnya saya gak perlu membayangkan, memimpikan, iri dan berandai-andai memiliki fisik  sempurna seperti boneka barbie ataupun seperti gadis-gadis korea. Yang perlu dilakukan cukup bersyukur atas apa yang ada pada diri saya... wohoooo asik ya...hehehe

Masih terinspirasi film drama korea tadi, saya suka quote yang diucapkan tokoh gadis jelata di film itu, "Setiap manusia memiliki senjata rahasia yang tak terlihat di tangannya, berupa harapan." Menyadur dari tulisan (kultweet) Ustadz Felix Siauw (semoga Allah melindunginya), inti dari ajaran islam, islam mengajarkan harapan, melihat sesuatu yang tak terlihat mata. 5 dari 6 rukun iman gak bisa dilihat oleh mata, Allah, Rasul, Malaikat, Kiamat, Qadha-Qadar, hanya satu yang bisa dilihat yaitu kitab Al-Qur'an. Karena itulah islam mengajari ummatnya untuk tidak hanya percaya pada yang di depan mata tapi juga harapan yang gak diliat dengan mata. Rasulpun bersabda dalam satu hadits, "Harapan (cita-cita) adalah Rahmat (kasih sayang) Allah bagi ummat Rasulullah, kalau tak ada harapan seorang ibu takkan menyusui anaknya, dan petani takkan menanam tanaman keras (tahunan)." Begitu ucap Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Harapan memberikan alasan bagi kita untuk terus maju, terus melakukan apa yang harus kita lakukan. Dan hanya mukmin yang diajari memperpanjang harapan mereka sampai ke akhirat, maka visinya lebih panjang. Karena harapan kaum muslim bukan sekedar hanya di dunia, seharusnya kita lebih semangat, lebih tangguh dari sekedar dunia aja.

Balik lagi ke drama korea tadi, ada adegan dimana si gadis di tanya sama permaisuri (lupa yg nanya permaisuri atau ibu ratu :D, maaf yaa..), "Apa bagian terpenting dalam hidupmu?" Si gadis itu menjawab, "Hati, karena di dalam hati menyimpan kekuatan yang tersembunyi." Jawaban atau quote-nya si gadis itu keren-keren ya,hehehe... sampai terpesona. Tapi tentu quote yang sangat mempesona itu berasal dari Rasulullah 'alaihi wa sallam. Rasulullah telah terlebih dulu menjelaskan tentang hati ini sejak lebih dari 1.400 tahun silam.
Dalam hadits shahih, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Ingatlah di dalam tubuh ada segumpal darah, apabila ia baik maka seluruh tubuh akan baik, dan apabila ia rusak maka seluruh tubuh akan rusak pula. Ketahuilah segumpal darah itu adalah hati."
Setiap makhluk mempunyai hati, tapi antara hati yang satu dan lainnya itu berbeda. Ada hati yang hidup, memancarkan cahaya keimanan, tertanam keyakinan dan sejahtera dengan ketakwaan. Ada juga hati yang mati, kotor, berpenyakit dan didalamnya terdapat (virus) yang membinasakan. Dalam hati seorang mukmin terdapat cahaya yang berkilauan yang tidak menyisakan suatu kegelapan, cahaya risalah abadi, tuntunan-tuntunan langit dan syariat rabbani, dimama semuanya bersandar pada cahaya fitrah yang telah di gariskan Allah kepada hamba-Nya. Maka berkumpullah kedua cahaya; cahaya risalah dan cahaya fitrah yang agung dalam hati orang yang beriman.
Dalam surat At-Taghabun[64]:11 Allah berfirman : "Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya."
"Cahaya diatas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (An-Nur [24]:35)
Hati seorang mukmin akan memancarkan cahaya laksana matahari, dan berkilauan bagaikan semburan fajar. Hati seorang mukmin kian kokoh keimanan (yang tertanam di dalamnya) dengan mendengar ayat-ayat Allah, bertambah keyakinan dengan tafakkur, dan semakin bertambah hidayahnya dengan I'tibar (mengambil pelajaran setiap peristiwa).
Maka saya setuju jika hati adalah salah satu bagian yang penting dalam hidup kita yang harus kita jaga.

Itulah pelajaran yang bisa saya ambil dari drama korea itu dari sudut pandang saya dan mencoba berbagi buat temen-temen semua. Semoga bisa menginspirasi. Mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekeliruan. Silahkan berikan kritik dan saran. Terima kasih telah berkunjung :). Jazakumullah khairan katsiran.

*Terinspirasi dari drama korea Jong Ok Jung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar